1. |
Hidupiduniaku
04:23
|
|||
Hidupiduniaku
Reff:
Hidupi duniaku
temukan sisi lain dunia lewat mataku
rasakan apa yang kurasa walau berbeda tapi
itu lah sebenarnya
sebentar rasanya kupejamkan mata
dan tak sadar kulihat lagi dunia
puluhan ribu detik demi detik kulalui
dan semakin kupahami apa arti, nafasku ini
putaran rotasi bumi kemarin tak lagi kulalui
dan ketika berhenti
aku berharap tak di sini
apa yang telah terjadi
terkadang ingin kuulangi tapi kutak punya kuasa itu
semakin beragam saja yang terlewati
semakin memori otakku, bersatu, terasa sakit pilu
pabila yang kulihat tak seperti mimpiku
saat ini hanyalah dongeng para ibu
menyejukkan jiwa, hangatkan suasana
terdengar sangat indah
berbeda dengan media penuh dengan kata fakta namun sulit dipercaya
(Reff)
Nyanyian merdu itu kini terdengar rapuh
tak mampu lagi membawa hati menjadi teduh
hanya suara-suara gaduh yang saling beradu
membuat riuh, raga yang semakin jauh
Jauh dari perilaku yang damaikan duniaku
seiring dengan berjalannya sang waktu
kehidupan terus berlalu
dan manusia masih duduk termangu menunggu entah apa yang ditunggu
seakan mereka masih belum juga tau
bahwa jiwa belum terbebas dari belenggu
bukalah, bukalah matamu!
kembalilah pada hati nuranimu
lihatlah, duniaku, duniamu, dunia kita sekarang bagaimana, entah, salah siapa
siapa yang salah bukanlah masalah
karena kita sudah kalah
jadi jangan kita menyerah, begitu saja
(Reff)
Sekilas masih tampak tak jelas
kumerasa sangat was-was, awas
sepertinya semua sudah melampaui batas
tak lagi terkendali dengan pasti
intuisi seakan telah mati
tak dapat lagi memberi makna yang berarti
individu coba tuh saling kuasai demi pertahankan diri
di kehidupan bumi ini
Siapa, di mana, apa saja yang bisa kupercaya
pada akhirnya, semua penuh tanda tanya
tanyakanlah, coba tanyakan apa saja
pada siapa saja
jawabannya hanya menambah pertanyaan saja
Opini hujani dunia, terdengar bijaksana
tetap saja opini
manusia, bisa saja salah bicara
lakukan analisa, pasti kau bisa
|
||||
2. |
Wong Kang Murka
04:39
|
|||
Wong Kang Murka
Lirik & Lagu: Nova Ruth
Wong kang murka
Atine ra nduwe ati
Uripe ra berarti
Dijompa-jampi dunyo
Ora ngerti swarga
Sapa dadi dalang
sing lali sedulur papat lima pancer?
Isa nyekel wayang
Ora isa dadi panutan lan pager
Bumi gonjang-ganjing
Langit kemerlap
Urip kedunyan, wong cilik ra dianggep
Mikir weteng, atine peteng
Urip kedaden, sing penting ati seneng
Wong kang murka
Atine ra nduwe ati
Uripe ra berarti
Dijompa-jampi dunyo
Ora ngerti swarga
|
||||
3. |
Di Antara Perbatasan
03:38
|
|||
Di Antara Perbatasan
Di antara kekacauan dunia
Kehancuran di mana-mana
Kepercayaan hilang musnah
Kau dan aku berlari menuju entah
Lewati perbatasan perbatasan
Dikejar saudara sendiri
Bridge
Kau dan aku berlari
Berlari mencari-cari sepi
Jauh dari riuh
Mesin pembunuh
Membunuh apa saja tak peduli
Salah benar tak tahu
Siapa yang salah atau benar
Salah atau benar
Kau dan aku lari dari perang
Ke harapan yang tak pasti
|
||||
4. |
Burung
05:12
|
|||
Burung
Terbang tinggi di awan
Kuhempaskan angin
Hembuskan nafas
Lepas bebas
Kumelayang, ke mana
Ke mana hingga ku kan merasakan
Indahnya
Nikmat dunia
Kulepaskan nelangsa
Kuganti dunia indah
Penuh dengan cinta
Kuterbang tinggi di awan 4x
|
||||
5. |
Plong
01:57
|
|||
Plong
Telu lima pitu sanga
Urip ganjil plonga plongo
Loro papat wolu enem
Tekad genep gathik gunem
Urip mlaku, pilih laku
Aja sampe aku-aku
Rungakna kalbu sing ngomong
Udel bolong atine plong
Plong plong plong plong
Plong plong plong plong
hey hey hey hey
This hands of mine have known some pain
The did something that leave me shame
No more no more no more again
The time has come to leave this game
The ground is broke, the beast are slayed
The rocks are split, the spirit changed
No more no more no more I said
The time has come to leave this game
|
||||
6. |
Liminalitas
02:46
|
|||
Liminalitas
Rasa darma bakti hati 4x
Dang Hyang Nan Esa
Kang Kebak Kamirahan
Paringi Darsiati
Ning Bwana Ning Bhumi
Wiyata Kang Astu
Kang Nyata Atantya
Pandunga Apura
Rahayu Semesta
Surya agni
Api Kala Kali
Bumi yuga
Amogasidi
|
||||
7. |
Kalamakara
04:56
|
|||
Kalamakara
What if our life
Were of limitless time
What would we say
If we read dreams and sign
What would we do
If we beat speed of light
What would we change
With the gift of hindsight
Reff:
Oh, how we fly into the sky
Although we'd never be
brighter than the star
Oh, how we've drunken by the light
All will be eaten
By the great god of time
What if our hands
Weaved the spirit of life
How would we know
If our eyes were to lies
Where will we sail
When the west turns to east
How will we hide
In the world without peace
Reff:
Oh, how we fly into the sky
Although we'd never be
brighter than the star
Oh, how we've drunken by the light
All will be eaten
By the great god of time
|
||||
8. |
Fenomena Surga
02:49
|
|||
Fenomena Surga
Surga ada di bumi
Tak perlu kuberlari
Senandung memuji
Seperti air tak kan berakhir
There's a fire made of gold
Underneath the willow tree
Burning white burning red
Till the ashes of death
That become a melody
Setiap nafas ini
Syukurku dalam hati
Dan bayu berhembus
Perlahan menembus
kalbu, bisikan rindu
And the murmur of this heart
Which is speak within the earth
Indriya, upama, utama, ardaya
Agama ageming aji
|
||||
9. |
Debu Jalanan
04:28
|
|||
Debu Jalanan
Reff:
Jalan terlewati
Dan ku tak berhenti
Dalam hati yang sepi
Dalam duka yang perih
Menanti riang dalam hati
Kucoba nikmati
Lupakan rintih tanam kembali
Mimpi yang tak pernah pasti
Peluh tak berhenti
Menetes ke tanah
Sembunyikan air mata
Tak cukup bertanya
Gagal memahammi
mengapa di sini
Kucoba nikmati
Percuma kumaknai
Siapa diri ini
Sebelum nafas diberi
Kutukan atau takdir
Mungkin juga hanya debu
Reff:
Jalan terlewati
Dan ku tak berhenti
Dalam hati yang sepi
Dalam duka yang perih
Menanti riang dalam hati
Kucoba nikmati
Lupakan rintih tanam kembali
Mimpi yang tak pernah pasti
Langkah-langkah kecil
Menyatu semesta
Menapaki bumi
Roda yang abadi
Raga akan rapuh
Kembali ke abu
Ke alam yang lupa
Dalam kegelapan
Siapa diri ini
Sebelum nafas diberi
Kutukan atau takdir
Mungkin juga hanya debu
Reff:
Jalan terlewati
Dan ku tak berhenti
Dalam hati yang sepi
Dalam duka yang perih
Menanti riang dalam hati
Kucoba nikmati
Lupakan rintih tanam kembali
Mimpi yang tak pernah pasti
|
||||
10. |
Macapat Pangkur
03:15
|
|||
Macapat Pangkur
Mingkar mingkuring angkara
Akarana karenan mardisiwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta
Pakartining ngelmu luhung
Kang tumrap ing tanah Jawa
Agama ageming aji
|
Nova Ruth Malang, Indonesia
It's not easy to label Nova Ruth. She decided not to stick with one genre when she plays music, nor choosing one profession in life. Nova expresses her experiences in the way she witnesses the world freely, on her journey. while continuing her work with her life partner, Filastine, building a performance of Arka Kinari, Nova gathered her courage to release her solo album, Napak Tilas ... more
Streaming and Download help
If you like Nova Ruth, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp